Jumat, 04 Maret 2011

Perkawinan
Perkawinan itu menutup masa bujang dan gadis pada kehidupan seseorang, orang tionghoa baru di anggap dewasa setelah dia menikah. Karena itulah upacara perkawinan harus mahal, rumit dan agung, hal ini untuk menjadikan perkawinan suatu kejadian yang sangat penting dalam kehidupan seseorang ( Kiang Kang-hu. 1935 : 215 ).
Upacara perkawinan orang tionghoa yang ada di kota jambi tergantung dengan agama atau kepercayaan yang mereka anut. Karena itu upacara perkawinan orang tionghoa yang ada di kota jambi ini berbeda satu dengan lainya. Sampai pada saat ini perkawinan di atur oleh orang tua kedua belah pihak.
Perkawinan orang pribumi dengan tionghoa di kota Jambi ini memamg ada tetapi sangat sedikit. Mungkin di karenakan latar belakang yang berbeda. Seperti perbedaan agama. Memang setiap di suatu wilayah, masyarakat pendatang lebih merasa tinggi derajatnya dari masyarakat pribumi. Contonya para penjajah.
Sekarang ini perkawinan antara pribumi dengan etis tionghoa boleh-boleh saja tidak ada larangan, bahkan sudah banyak kita lihat dalam kehiupan sehari-hari dimana satu keluarga dengan suku bangsa yang berbeda, dengan satu catatan harus di restui oleh kedua keluarga karena hal ini menyangkut keturunan yang akan mereka dapatkan ( Wawancara. Edi. 2009 ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar