Selasa, 07 Agustus 2012
Indonesia hingga 1500
NAMA : Dwi nur sakinah
NPM : 0900887201037
smtr : VI
tgs : SP Sejarah hingga 1500 M
1 . Ceritakan nusantara sebagai daerah yang strategis bagi perdagangan dunia?
Jawab :
Karena Nusantara terletak dan berhadapan langsung dengan Laut Cina Selatan dan Selat Malaka, Nusantara juga sebagai penghubung Benua Timur dan Benua Barat “Negeri di atas angin” dan “Negeri di bawah angin”. SDA (Sumber Daya Alam) Rempah-rempah dan galian tambang yang melimpah, Banyaknya kota pelabuhan/bandar dagang mulai dari Sumatera sampai Timur Indonesia terutama didaerah pesisir pantai.
Buktinya : Laporan I’tsingdari Nalanda ke India jalur sumatera (Tiongkok Ke Timur Tengah)
2. Ceritakan dengan fakta masuknya Hindu-Budha dan islam di nusantara?
Jawab :
Agama Hindu di Nusantara :
Agama Hindu merupakan Agama turunan, Seseorang dianggap Hindu karena kelahirannya,
Agama Hindu berkembang di India pada ± tahun 1500 SM. Sumber ajaran Hindu terdapat dalam kitab sucinya yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4 Samhita atau “himpunan” yaitu:
1. Reg Weda, berisi syair puji-pujian kepada para dewa.
2. Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci.
3. Yajur Weda, berisi mantera-mantera untuk upacara keselamatan.
4. Atharwa Weda, berisi doa-doa untuk penyembuhan penyakit.
Di samping kitab Weda, umat Hindu juga memiliki kitab suci lainnya yaitu:
1. Kitab Brahmana, berisi ajaran tentang hal-hal sesaji.
2. Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.
Agama Hindu menganut polytheisme (menyembah banyak dewa), diantaranya Trimurti atau “Kesatuan Tiga Dewa Tertinggi” yaitu:
1. Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta.
2. Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara dan pelindung.
3. Dewa Siwa, sebagai dewa perusak.
Selain Dewa Trimurti, ada pula dewa yang banyak dipuja yaitu Dewa Indra pembawa hujan yang sangat penting untuk pertanian, serta Dewa Agni (api) yang berguna untuk memasak dan upacara-upacara keagamaan. Menurut agama Hindu masyarakat dibedakan menjadi 4 tingkatan atau kasta yang disebut Caturwarna yaitu:
1. Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.
2. Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, dan bangsawan.
3. Kasta Waisya, terdiri dari para pedagang, dan buruh menengah.
4. Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil, dan budak.
Selain 4 kasta tersebut terdapat pula golongan pharia atau candala, yaitu orang di luar kasta yang telah melanggar aturan-aturan kasta.
Orang-orang Hindu memilih tempat yang dianggap suci misalnya, Benares sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa serta Sungai Gangga yang airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu, sehingga bisa mencapai puncak nirwana.
Agama Budha di Nusantara :
Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddha artinya orang yang telah sadar dan ingin melepaskan diri dari samsara. Kitab suci agama Buddha yaitu Tripittaka artinya “Tiga Keranjang” yang ditulis dengan bahasa Poli. Adapun yang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:
1. Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan dan hukum yang harus dijalankan oleh umat Buddha.
2. Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atau ajaran dari sang Buddha.
3. Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentang soal-soal keagamaan.
Pemeluk Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau “Tiga Kebaktian” yaitu:
1. Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.
2. Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaran Buddha.
3. Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemeluk Buddha.
Disamping itu agar orang dapat mencapai nirwana harus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran atau Astavidha yaitu:
1. Pandangan yang benar.
2. Niat yang benar.
3. Perkataan yang benar.
4. Perbuatan yang benar.
5. Penghidupan yang benar.
6. Usaha yang benar.
7. Perhatian yang benar.
8. Bersemedi yang benar.
Karena munculnya berbagai penafsiran dari ajaran Buddha, akhirnya menumbuhkan dua aliran dalam agama Buddha yaitu:
1. Buddha Hinayana, yaitu setiap orang dapat mencapai nirwana atas usahanya sendiri.
2. Buddha Mahayana, yaitu orang dapat mencapai nirwana dengan usaha bersama dan saling membantu.
Pemeluk Buddha juga memiliki tempat-tempat yang dianggap suci dan keramat yaitu:
1. Kapilawastu, yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.
2. Bodh Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedi dan memperoleh Bodhi.
3. Sarnath/ Benares, yaitu tempat Sang Buddha mengajarkan ajarannya pertama kali.
4. Kusinagara, yaitu tempat wafatnya Sang Buddha.
Masuknya Islam di Nusantara :
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M, kepemimpinan Islam dipegang oleh para khalifah. Dibawah kepemimpinan para khalifah, agama Islam mulai disebarkan lebih luas lagi. Sampai abad ke-8 saja, pengaruh Islam telah menyebar ke seluruh Timur Tengah, Afrika Utara, dan Spanyol. Kemudian pada masa dinasti Ummayah, pengaruh Islam mulai berkembang hingga Nusantara. Sejarah mencatat, kepulauan-kepulauan Nusantara merupakan daerah yang terkenal sebagai penghasil rempah-rempah terbesar di dunia. Hal tersebut membuat banyak pedagang dari berbagai penjuru dunia datang ke Nusantara untuk membeli rempah-rempah yang akan dijual kembali ke daerah asal mereka. Termasuk para pedagang dari Arab, Persia, Gujarat (India) dan China. Selain berdagang, para pedagang muslim tersebut juga berdakwah untuk mengenalkan agama Islam kepada penduduk lokal. Proses masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia pada dasarnya dilakukan dengan jalan damai melalui beberapa jalur/saluran yaitu melalui perdagangan.
Para pedagang Arab banyak menetap di pantai-pantai kepulauan Indonesia, dengan bukti antara lain:
1. Menurut al Mas’udi pada tahun 916 telah berjumpa Komunitas Arab dari Oman, Hidramaut, Basrah, dan Bahrein untuk menyebarkan islam di lingkungannya, sekitar Sumatra, Jawa, dan Malaka.
2. munculnya nama “kampong Arab” dan tradisi Arab di lingkungan masyarakat, yang banyak mengenalkan islam.
Para pedagang Persia menyebarkan Islam dengan beberapa bukti antar lain:
1. Gelar “Syah” bagi raja-raja di Indonesia.
2. Pengaruh aliran “Wihdatul Wujud” (Syeh Siti Jenar).
3. Pengarush madzab Syi’ah (Tabut Hasan dan Husen).
Pedagang islam dari Gujarat, menyebarkan Islam dengan bukti-bukti antar lain:
1. ukiran batu nisan gaya Gujarat.
2. Adat istiadat dan budaya India islam.
Para pedagang dan angkatan laut China (Ma Huan, Laksamana Cheng Ho/Dampo awan ?), mengenalkan islam di pantai dan pedalaman Jawa dan sumatera, dengan bukti antar lain :
1. Gedung Batu di semarang (masjid gaya China).
2. Beberapa makam China muslim.
3. Beberapa wali yang dimungkinkan keturunan China.
Dari beberapa bangsa yang membawa Islam ke Indonesia pada umumnya menggunakan pendekatan cultural, sehingga terjadi dialog budaya dan pergaulan social yang penuh toleransi (Umar kayam:1989). Pedagang tersebut berinteraksi/bergaul dengan masyarakat Indonesia. Pada kesempatan tersebut dipergunakan untuk menyebarkan ajaran Islam. Selanjutnya diantara pedagang tersebut ada yang terus menetap, atau mendirikan perkampungan, seperti pedagang Gujarat mendirikan perkampungan Pekojan. Dengan adanya perkampungan pedagang, maka interaksi semakin sering bahkan ada yang sampai menikah dengan wanita Indonesia, sehingga proses penyebaran Islam semakin cepat berkembang.
Sumber bukti masuknya Islam keindonesia :
Catatan perdagangan arab
Catatan ibnu Batuta
Catatan Marcopolo
Catatan Tome pires
3. Apa yang menyebabkan sriwijaya runtuh?
Jawab :
Kejayaan Sriwijaya mulai surut pada abad ke-11 karena faktor-faktor berikut ini.
Setelah Balaputradewa wafat, tidak ada lagi raja yang cakap memerintah.
Letak Palembang yang jauh dari laut membuat kapal-kapal tidak mau singgah dan mencari tempat lain untuk berlabuh.
Banyak wilayah bawahan yang melepaskan diri, misalnya Jawa Tengah dan Melayu.
Serangan dari kerajaan lain, seperti dari Kerajaan Colamandala, India Selatan (1017 M); ekspedisi Pamalayu dari Kerajaan Singasari (1275 M), dan serangan Majapahit (1377 M).
Nah, setelah berdirinya kerajaan Majapahit di Jawa Timur, Kerajaan Sriwijaya sekitar tahun 1377 M tenggelam dan tidak berkuasa lagi. Hal ini berarti berakhir pula riwayat kerajaan bercorak Buddha tertua di Indonesia ini.
Faktor-Faktor Penyebab Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya
a. Berulang kali diserang kerajaan Colomandala dari India.
b. Kerajaan taklukan Sriwijaya banyak yang melepaskan diri dari kekuasaannya.
Misalnya Ligor, Tanah Kra, Kelantan, Pahang, Jambi dan Sunda.
c. Terdesak perkembangan kerajaan di Thailand yang meluaskan pengaruhnya ke arah selatan (semenanjung Malaya).
d. Terdesak pengaruh kerajaan Singosari yang menjalin hubungan dengan kerajaan Melayu ( di Jambi).
e. Mundurnya perekonomian dan perdagangan Sriwijaya karena Bandar-bandar pentingnya sudah melepaskan diri dari Sriwijaya.
f. Kemungkinan juga tidak adanya raja yang cakap dan berwibawa untuk memimpin kerajaan sebagai akibat dari kurangnya pengaderan.
g. Serangan Majapahit dalam upaya penyatuan nusantara tahun 1337 M.
4. Jelaskan dan sebutkan kerajaan-kerajaan maritim dan agraris di nusantara?
Jawab :
Kerajaan Maritim
Pada abad ini pengangkutan komoditas perdagangan melalui laut kian ramai, sehingga mendorong munculnya kerajaan-kerajaan yang bercorak maritim dan memiliki armada laut yang besar. Kerajaan-kerajaan tersebut yaitu Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Demak, dan Kerajaan Kertanegara. Pada masa kerajaan Sriwijaya, kerajaan Majapahit dan kerajaan Demak Indonesia merupakan Negara besar yang disegani di kawasan Asia. Sebagai kerajaan maritim yang kuat di Asia Tenggara, Sriwijaya (683-1030) menguasai jalur pelayaran dan jalur perdagangan serta menguasai wilayah-wilayah strategis.
Kerajaan Sriwijaya adalah pusat perdagangan dan merupakan negara maritim. Negara ini tidak memperluas kekuasaannya diluar wilayah kepulauan Asia Tenggara, dengan pengecualian berkontribusi untuk populasi Madagaskar sejauh 3.300 mil di barat. Sekitar tahun 500, akar Sriwijaya mulai berkembang di wilayah sekitar Palembang, Sumatra. Kerajaan ini terdiri atas tiga zona utama - daerah ibukota muara yang berpusatkan Palembang, lembah Sungai Musi yang berfungsi sebagai daerah pendukung dan daerah-daerah muara saingan yang mampu menjadi pusat kekuasan saingan. Wilayah hulu sungai Musi kaya akan berbagai komoditas yang berharga untuk pedagang Tiongkok. Di abad ke-12, wilayah imperium Sriwijaya meliputi Sumatera, Sri Lanka, semenanjung Melayu, Jawa Barat, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Philipina. Dengan penguasaan tersebut, kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan maritim yang hebat hingga abad ke-13.
Kerajaan Islam Samudera Pasai dapat berkembang karena mempunyai suatu kekuatan angkatan laut yang cukup besar menurut ukuran masa itu dan mutlak diperlukan untuk mengawasi perdagangan di wilayah kekuasaannya. Dan karena sebagai kerajaan maritim, kerajaan ini sedikit sekali mempunyai basis agraris yang hanya diperkirakan berada sekitar sebelah –menyebelah sungai Pasai dan sungai Peusangan saja, dimana terdapat sejumlah kampung-kampung (meunasah-meunasah) yang merupakan unit daripada bentuk masyarakat terkecil di wilayah Samudera Pasai pada waktu itu. Dan selain itu meunasah-meunasah ini merupakan lembaga-lembaga pemerintahan terkecil pula dari Kerajaan Samudera Pasai pada waktu itu.
Pada masa Kerajaan Majapahit (1293-1478) disinilah puncak kejayaan maritim Indonesia di bawah pemerintahan Raden Wijaya, Hayam Huruk dan Patih Gajah Mada. Kerajaan Majapahit berhasil menguasai dan mempersatukan nusantara dan ini sangat berpengaruh terhadap negara-negara asing seperti Siam, Ayuthia, Lagor, Campa (Kamboja), Anam, India, Filipina, dan China.
Kejatuhan kerajaan Majapahit diikuti munculnya Kerajaan Demak. Kebesaran kerajaan Demak jarang diberitakan, tetapi bukti kekuatan maritim kerajaan Demak mampu mengirim armada laut yang dipimpin oleh Pati Unus yang bergelar Pangeran Sabrang Lor membawa 100 buah kapal dan 10.000 prajurit menyerang Portugis di Malaka.
Negara Indonesia adalah Negara Maritim, hal ini dapat dilihat dari wilayah lautan yang dimiliki Indonesia sangat kaya dengan sumber daya alam. Kekayaan alam laut bangsa ini sangat beragam dan memiliki potensi-potensi yang banyak, diantaranya potensi dalam perikanan, pertambangan, pariwisata, pelayaran, dan sebagainya. Yang menjadi pedoman Negara Indonesia disebut sebagai negara maritim di lihat dari sejarah bangsa Indonesia pada abad Ke-9 Masehi yang telah berlayar jauh dengan kapal bercadik.
Kerajaan Agraris
Majapahit mengembangkan kegiatan agraris adalah hal yang sudah wajar, karena kerajaan itu berada di Pulau Jawa yang subur. Jika dicermati secara lebih mendalam, terdapat beberapa alasan konsepsual-religius yang agaknya dijadikan referensi oleh raja dan masyarakat Klasik sejak zaman Mataram hingga Kadiri mengembangkan kerajaan bercorak agraris. Alasan itu antara lain adalah : Konsepsi keagamaan: baik ajaran Hinduisme menyatakan bahwa daratan adalah tempat penting, tempat itu dinamakan Jambhudwipa, sebagai lokasi bermukimnya manusia. Dalam konsep ini daerah tepian pantai, laut atau lautan dianggap daerah yang nista dan kotor, tempat tinggal roh-roh jahat, para raksasa, dan makhluk-makhluk rendah lainnya. Oleh karena itu perhatian kepada laut, pelayaran dilaut dan menjelajah lautan bukan aktivitas yang disenangi oleh para pemelukagama Hindu.
kerajaan Pajang merupakan titik balik yang menandai kebangkitan karakter agraris dan kejatuhan karakter maritim. Kerajaan Pajang adalah kerajaan agraris yang mengambil alih tongkat estafet kepemimpinan utama di wilayah pulau Jawa. Karena mengandalkan kekuatan tentaranya pada masyarakat petani.
Kerajaan Mataram Munculnya kerajaan Mataram sebagai penerus kerajaan Pajang semakin menegaskan kehancuran karakter maritim dari bangsa Indonesia ini. Kerajaan Mataram adalah kerajaan yang murni bertumpu pada masyarakat petani sebagai sumber kekuatan militernya. Kerajaan lain di wilayah nusantara tidak memiliki cukup kekuatan untuk bangkit dan menguasai wilayah yang cukup luas.
Indonesia juga boleh dikatakan negara kepulauan berwatak agraris karena dilihat dari penduduknya sebagian besar petani.
Nama : Yakin Marihot .S
NPM : 1008887201021
Soal :
1. Ceritakan nusantara sebagai daerah yang strategis sebagai
perdagangan dunia
2. Ceritakan dengan fakta masuknya hindhu-budha dan islam di
nusantara
3. Apa yang menyebabkan sriwijaya runtuh
4. Sebutkan dan jelaskan kerajaan maritim dan kerajaan agraris di
nusantara
Jawab :
1. Indonesia merupakan daerah strategis, dimana terletak
diantara 2 benua 2 samudra. Karena letak Indonesia yang
strategis inilah sehingga Indonesia masuk dalam jalur
perdagangan dan menjadi tempat singgah kapal-kapal
pelayaran dari berbagai Negara.
2. Fakta yang menyatakan masuknya hindhu-budha dapat dilihat
dari :
1). Teori dari beberapa ahli seperti teori Kesatria oleh J.L.Moens
menyatakan bahwa golongan Kesatria dari India yang
melakukan kolonisasi di Indonesialah yang membawa agama
Hindhu-Budha ke Indonesia.
2). Teori Brahmana yang dilakukan oleh Van Leur menyatakan
bahwa penyebaran tersebut dilakukan oleh golongan
Brahmana yang datang atas undangan bangsa Indonesia
untuk menyebarkan agama Hindhu.
3). Teori Waisya yang dilakukan oleh N.J.Krom merujuk pada
peranan para pedagang dalam penyebaran kebudayaan India
di Indonesia dan diikuti dengan proses perkawinan antara
pedagang Indonesia dengan wanita-wanita Indonesia.
4). Teori Arus-Balik yang diajukan E.D.K.Bosch sejalan dengan
teori Brahmana. Namun, teori ini lebih menekankan peranan
bangsa Indonesia dan golongan terdidik yaitu golongan para
biksu Indonesia yang telah belajar agama Budha India dan
golongan Brahmana,terutama aliran Saiva Sidhanta yang
diundang dan menjadi bagian dari lingkungan kerajaan,
menyebar agama Hindu kepada masyarakat kerajaan
tersebut.
3. Akibat dari persaingan di bidang pelayaran dan
perdagangan,Raja Rajendra Chola melakukan dua kali
penyerangan ke kerajaan sriwijaya. Bahkan para
penyerangan kedua, kerajaan Chola berhasil melawan Raja
Cri Sanggrama Wijayat Unggawarman serta berhasil merebut
kota dan Bandar-bandar penting kerajaan sriwijaya. Pada
abad ke-13 M,kerajaan sriwijaya mengalami kemunduran yang
luar biasa. Kerajaan besar di sebelah utara,seperti Siam.
Kerajaan Siam yang juga memiliki kepentingan dalam
perdagangan memperluas wilayah kekuasaanya ke wilayah
selatan. Kerajaan Siam berhasil menguasai daerah
Semenanjung Malaka, termasuk tanah Grentingkra. Akibat dari
perluasan kerajaan Siam tersebut, kegiatan pelayaran
perdagangan. Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang.
Sriwijaya menjadi kerajaan lemah yang wilayahnya terbatas di
daerah Palembang, pada abad ke-13 kerajaan Sriwijaya
dihancurkan oleh kerajaan Majapahit. Hal ini berarti berakhir
pula riwayat kerajaan bercorak Budha tertua di Inonesia ini.
4. – Kerajaan maritim adalah Negara kepulauan. Kerajaan
Majapahit merupakan kerajaan maritim yang aktif mengirim
ekspedisi dalam rangka penguasaan wilayah. Kerajaan
maritim tersebar di Nusantara diawali Kerajaan Sriwijaya,
Kerajaan Majapahit yang semula agraris, lalu berkembang
menjadi kerajaan Maritim setelah Gajah Mada menjadi Maha
Patih, kemudian Kejatuhan Majapahit diikuti munculnya
Kerajaan Demak. Beberapa alasan internal sehingga
Majapahit mengembangkan kawasannya hingga keluar Jawa
(Timur) dan didukung dengan aktivitas kemaritiman yang
meluas :
1. Konsep keagamaan massa Majapahit telah memadukan ajaran
Hindu safa dan Budha Mayana.
2. Majapahit melanjutkan politik Dwipantara yang telah digagas
oleh Kartanegara namun diperbaharui lagi oleh Gajah Mada
dengan Sumpah Palapa.
3. Mempunyai pejabat tinggi yang mendukung aktivitas
kemaritiman, misalnya Gajah Mada dan Pu Nala.
Hal atau faktor luar yang mempengaruhi Majapahit untuk mengembangkan kekuatan maritimnya :
1. Meningkatnya perhubungan laut di Asia Selatan dan timur, jalur
laut tradisional antara Arab, India, dan Cina semakin ramai
dilalui para niagawan untuk melakukan transaksi barang
dagangannya.
2. Meningkatnya perdagangan laut di kawasan Asia Tenggara,
karena di kawasan tersebut berdiri beberapa kerajaan besar
yang mempunyai wilayah kekuasaan cukup luas.
3. Semakin banyaknya kapal-kapal layar dari pulau-pulau
Nusantara dan luar Nusantara yang berlabuh di bandar-bandar
Majapahit, seperti di Tuban, Lasem, Gresik, dan Ujung Galuh
(Surabaya) membawa kesadaran akan adanya wilayah-wilayah
lain di luar Jawa yang juga harus dikuasai oleh Majapahit.
-Kerajaan agraris adalah kerajaan Majapahit yang memang
mempunyai bukti-bukti sebagai kerajaan Agraris yang Maritim,
artinya yang meluaskan cakrawala kekuasaanya tidak semata-
mata dalam di pulau jawa namun juga keluar jawa.
Meskipun Indonesia merupakan kawasan maritim dan agraris
namun keterlibatan Indonesia dalam perdagangan internasional
berlangsung bertahap beriringan dengan perkembangan dan
terbentukanya jaringan pelayaran yang terbentuk secara
berantai.
Aktivitas itu mengalami perkembangan pesat pada abad XIV-
XVI, dan mencapai puncaknya pada abad-abad berikutnya
hingga mengundang dan melibatkan bangsa-bangsa dari Barat.
Sejak itu Indonesia baik secara agraris maupun maritim terlibat
dalam jaringan perdagangan internasional secara penuh.
Langganan:
Postingan (Atom)