Rabu, 13 Februari 2013

LANGIT


L  A  N  G  I   T


MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Khairinal, Dpt. BA. Msi
Oleh
Satriyo Pamungkas

                                       





Magister Teknologi Pendidikan
Universitas Jambi
Januari 2013


LANGIT

          Malam ini tanggal 26 Desember 2012 jam 19.30 WIB. Saya duduk di depan rumah yang memiliki sedikit halaman teras, terlintas di dalam pikiran saya tentang apa yang terjadi pada malam ini mengenai keadaan di langit  yang sangat aneh. Banyak pertanyaan yang muncul ditujukan untuk keadaan langit, yang pertama, kenapa pada malam ini bulan, bintang tidak ada seperti pada malam biasanya walaupun ada kenapa ada bintang yang berkedip dan tidak, ada bintang yang terang dan redup? Kedua, dimana letak tiang penyangga langit ini? Ketiga, siapa yang menarik-narik awan sehingga bergerak kesana-kesini. Tiga pertanyaan ini kiranya dapat mewakili sekian banyak pertanyaan yang muncul di dalam pikiran saya pada malam ini.
          Sebenarnya malam ini saya ingin berfilsafat mengenai apa yang sedang terjadi berdasarkan fakta. Menurut Johan Gotlich Fickte (1762-1814) Filsafat adalah Ilmu dari Ilmu-ilmu, yakni ilmu umum, yang menjadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat mengkaji seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
          Perkuliahan filsafat pendidikan pada tanggal 18 Desemeber 2012 dengan dosen pengampu Prof. Dr. Khairinal, Dpt. BA. Msi, saya mendapat kesan yang sangat luar biasa untuk memahami apa itu filsafat. Ucapan atau kalimat yang selalu terlontar dari dosen pengampu yaitu pelan pelan pelan pelan pelan pelan. Kalimat ini selalu saya resapi apa maknanya karna tidak mungkin seorang guru besar mengeluarkan kata-kata yang tidak mempunyai arti penting, akhirnya saya menyadari bahwa filsafat itu adalah ilmu yang mencari kebenaran, dengan cara pelan-pelan pelan-pelan pelan-pelan di dalam mencari suatu kebenaran tersebut.
          Saya akan mencari kebenaran mengenai apa yang terjadi pada malam ini di langit dengan cara pelan-pelan pelan-pelan dan pelan-pelan untuk menjawab pertanyaan yang ada pada paragrap pertama.
          Pertanyaan pertama kenapa pada malam ini tidak ada bulan dan bintang. Terlintas dalam pikiran saya mengenai apa yang telah saya baca pada salah satu artikel di internet yang saat itu ingin mencari referensi mengenai materi yang akan saya sampaikan pada mata kuliah sejarah Amerika. Pada artikel ini saya membaca bangsa maya mengeluarkan ramalan mengenai hari akhir yang terjadi dimulai pada tanggal 21 Desember 2012 yang tidak diketahui di akhirinya tanggal berapa, dan juga diceritakan bahwa akan terjadi perubahan seperti pada pagi sampai sore hari akan selalu tampak gelap atau mendung dikarenakan matahari tidak dapat menyinari dunia seperti biasanya dan pada malam hari bulan, bintang akan jarang menampakkan diri. Pada malam ini terjadi apa yang di utarakan bangsa maya tapi saya menjawabnya berbeda. Kenapa bulan, bintang tidak menampakan diri itu semua dikarenakan bahwa cuaca mendung gelap yang di selimuti oleh awan-awan hitam sehingga bulan, bintang tidak dapat terlihat oleh mata manusia tetapi akan kembali terlihat ketika awan bergeser sedikit demi sedikit sehingga bulan dapat terlihat kembali.
          Kenapa bintang ada yang berkedip-kedip, terang, dan buram. Ajaran agama Hindu-Budha menyatakan bahwa ajaran ini mempercayai adanya rengkarnasi. Setiap manusia ketika hidup dunia ini baik bahagia maupun sengsara itu semua adalah jawaban dari kehidupan yang telah dia lakukan sebelumnya. Kaitannya dengan bintang berkedip, terang, dan buram itu semua merupakan gambaran kehidupan di dunia yang manusianya ada yang soleh, baik, dan jahat. Orang soleh maupun orang baik akan menjadi bintang yang selalu terang dan berkedip, sedangkan orang jahat akan menjadi bintang yang buram tanpa cahaya yang terang.
          Pertanyaan kedua saya rasa lebih ekstrim yaitu dimana letak tiang langit ini apakah di Eropa, Afrika, Amerika, Asia, bahkan Australia. Saya akan menjawab dengan penuh keyakinan saya bahwa tiang langit ini ada di dalam keyakinan hati kecil kita mengenai ALLAH SWT. Dialah yang menciptakan semuanya dibumi ataupun di langit. Maka kita setiap manusia diwajibkan harus yakin akan adanya ALLAH SWT agar apa yang telah di ciptakannya tidak hancur lembur sehingga semuanya dapat dibinasakannya. Oleh sebab itu selama manusia masih memegang teguh keyakinan dan kepercayaannya maka langit tidak akan jatuh walaupun tidak memiliki tiangnya. Jadi jagalah tiang-tiang langit yang ada di dalam diri setiap manusia.
          Pertanyaan terakhir saya siapa yang menarik-narik awan sehingga dapat bergerak-gerak. Awan merupakan gumpalan yang sebagian orang menyatakannya dengan gumpalan asap, bahkan awan mendung atau awan hitam terjadi dikarenakan adanya pembakaran apakah hutan ataupun sebagainnya, sehingga memunculkkan asap yang terbang ke atas dengan setinggi-tingginya lalu membentuk awan. Awan bergerak bukan ada yang menariknya tetapi awan bergerak di karenakan tertiup oleh angin sehingga dapat bergerak menutupi bulan maupun bintang yang ada di langit. Di Indonesia berawan juga dikarenakan iklim tropis yang kita miliki, beda pada saat zaman kuno di Mesir yang memiliki iklim subtropics sehingga masyarakatnya dapat dengan jelas melihat benda-benda langit tanpa halangan awan, sehingga dengan mudah bangsa Mesir menandakan posisi bintang untuk memprediksikan cuaca atau iklimnya. Oleh sebab itu pula berkembang ilmu-ilmu pengetahuan alam di masyarakat Mesir kuno.
           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar