L
A N G
I T
MAKALAH
Diajukan untuk
Memenuhi
Tugas Mata
Kuliah Filsafat Pendidikan
Dosen
Pembimbing : Prof. Dr. Khairinal, Dpt. BA. Msi
Oleh
Satriyo
Pamungkas
Magister
Teknologi Pendidikan
Universitas
Jambi
Januari 2013
LANGIT
Malam
ini tanggal 26 Desember 2012 jam 19.30 WIB. Saya duduk di depan rumah yang
memiliki sedikit halaman teras, terlintas di dalam pikiran saya tentang apa
yang terjadi pada malam ini mengenai keadaan di langit yang sangat aneh. Banyak pertanyaan yang muncul
ditujukan untuk keadaan langit, yang pertama, kenapa pada malam ini bulan,
bintang tidak ada seperti pada malam biasanya walaupun ada kenapa ada bintang
yang berkedip dan tidak, ada bintang yang terang dan redup? Kedua, dimana letak
tiang penyangga langit ini? Ketiga, siapa yang menarik-narik awan sehingga
bergerak kesana-kesini. Tiga pertanyaan ini kiranya dapat mewakili sekian
banyak pertanyaan yang muncul di dalam pikiran saya pada malam ini.
Sebenarnya
malam ini saya ingin berfilsafat mengenai apa yang sedang terjadi berdasarkan
fakta. Menurut Johan Gotlich Fickte (1762-1814) Filsafat adalah Ilmu dari
Ilmu-ilmu, yakni ilmu umum, yang menjadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan
sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat mengkaji seluruh bidang dan
seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
Perkuliahan
filsafat pendidikan pada tanggal 18 Desemeber 2012 dengan dosen pengampu Prof.
Dr. Khairinal, Dpt. BA. Msi, saya mendapat kesan yang sangat luar biasa untuk
memahami apa itu filsafat. Ucapan atau kalimat yang selalu terlontar dari dosen
pengampu yaitu pelan pelan pelan pelan pelan pelan. Kalimat ini selalu saya
resapi apa maknanya karna tidak mungkin seorang guru besar mengeluarkan kata-kata
yang tidak mempunyai arti penting, akhirnya saya menyadari bahwa filsafat itu
adalah ilmu yang mencari kebenaran, dengan cara pelan-pelan pelan-pelan
pelan-pelan di dalam mencari suatu kebenaran tersebut.
Saya
akan mencari kebenaran mengenai apa yang terjadi pada malam ini di langit
dengan cara pelan-pelan pelan-pelan dan pelan-pelan untuk menjawab pertanyaan
yang ada pada paragrap pertama.
Pertanyaan
pertama kenapa pada malam ini tidak ada bulan dan bintang. Terlintas dalam
pikiran saya mengenai apa yang telah saya baca pada salah satu artikel di
internet yang saat itu ingin mencari referensi mengenai materi yang akan saya
sampaikan pada mata kuliah sejarah Amerika. Pada artikel ini saya membaca
bangsa maya mengeluarkan ramalan mengenai hari akhir yang terjadi dimulai pada
tanggal 21 Desember 2012 yang tidak diketahui di akhirinya tanggal berapa, dan
juga diceritakan bahwa akan terjadi perubahan seperti pada pagi sampai sore
hari akan selalu tampak gelap atau mendung dikarenakan matahari tidak dapat
menyinari dunia seperti biasanya dan pada malam hari bulan, bintang akan jarang
menampakkan diri. Pada malam ini terjadi apa yang di utarakan bangsa maya tapi
saya menjawabnya berbeda. Kenapa bulan, bintang tidak menampakan diri itu semua
dikarenakan bahwa cuaca mendung gelap yang di selimuti oleh awan-awan hitam
sehingga bulan, bintang tidak dapat terlihat oleh mata manusia tetapi akan
kembali terlihat ketika awan bergeser sedikit demi sedikit sehingga bulan dapat
terlihat kembali.
Kenapa
bintang ada yang berkedip-kedip, terang, dan buram. Ajaran agama Hindu-Budha
menyatakan bahwa ajaran ini mempercayai adanya rengkarnasi. Setiap manusia
ketika hidup dunia ini baik bahagia maupun sengsara itu semua adalah jawaban
dari kehidupan yang telah dia lakukan sebelumnya. Kaitannya dengan bintang
berkedip, terang, dan buram itu semua merupakan gambaran kehidupan di dunia
yang manusianya ada yang soleh, baik, dan jahat. Orang soleh maupun orang baik
akan menjadi bintang yang selalu terang dan berkedip, sedangkan orang jahat
akan menjadi bintang yang buram tanpa cahaya yang terang.
Pertanyaan
kedua saya rasa lebih ekstrim yaitu dimana letak tiang langit ini apakah di
Eropa, Afrika, Amerika, Asia, bahkan Australia. Saya akan menjawab dengan penuh
keyakinan saya bahwa tiang langit ini ada di dalam keyakinan hati kecil kita
mengenai ALLAH SWT. Dialah yang menciptakan semuanya dibumi ataupun di langit.
Maka kita setiap manusia diwajibkan harus yakin akan adanya ALLAH SWT agar apa
yang telah di ciptakannya tidak hancur lembur sehingga semuanya dapat
dibinasakannya. Oleh sebab itu selama manusia masih memegang teguh keyakinan
dan kepercayaannya maka langit tidak akan jatuh walaupun tidak memiliki
tiangnya. Jadi jagalah tiang-tiang langit yang ada di dalam diri setiap
manusia.
Pertanyaan
terakhir saya siapa yang menarik-narik awan sehingga dapat bergerak-gerak. Awan
merupakan gumpalan yang sebagian orang menyatakannya dengan gumpalan asap,
bahkan awan mendung atau awan hitam terjadi dikarenakan adanya pembakaran
apakah hutan ataupun sebagainnya, sehingga memunculkkan asap yang terbang ke
atas dengan setinggi-tingginya lalu membentuk awan. Awan bergerak bukan ada
yang menariknya tetapi awan bergerak di karenakan tertiup oleh angin sehingga
dapat bergerak menutupi bulan maupun bintang yang ada di langit. Di Indonesia
berawan juga dikarenakan iklim tropis yang kita miliki, beda pada saat zaman
kuno di Mesir yang memiliki iklim subtropics sehingga masyarakatnya dapat
dengan jelas melihat benda-benda langit tanpa halangan awan, sehingga dengan
mudah bangsa Mesir menandakan posisi bintang untuk memprediksikan cuaca atau
iklimnya. Oleh sebab itu pula berkembang ilmu-ilmu pengetahuan alam di
masyarakat Mesir kuno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar