Jumat, 22 Juni 2012

SEMANGAT DAN JIWA EMPAT LIMA ( Yang Dapat Menerobos Segala Kegagalan Dan Kebuntuan ) oleh : Satriyo Pamungkas Saat ini sering sekali kita melihat di televisi yang menceritakan perbuatan-perbuatan yang sepertinya menbuat bangsa ini semakin hancur dan tepuruk, dan bangsa ini belum mencapai dimana mempunyai rakyat yang sejahtera secara lahir dan batin. Korupsi, bentrok antar warga yang di latar belakangi oleh SARA, hukum yang tidak berimbang menyebabkan perbedaan antara orang kaya dan miskin. Jadi cerita singkatnya kita sudah merdeka tapi kenapa masih tersiksa secara lahir dan batin, padahal sekarang bukan zaman penjajahn lagi. Gumpalan – gumpalan awan gelap alamat datangnya perang dunia yang baru, selalu membayangkan, mengancam pula Republik kita saat ini. Ya hanya para sejarawan sejati yang mengetahui makna ini yang cukup luas. Dari salah satu buku yang penulis baca dimana Semangat dan Jiwa Empat Lima ini muncul di saat seluruh masyarakat Indonesia bukan hanya Soekarno, Hatta, Panglima Sudirman, Syarifudin Prawiranegara, melainkan meliputi semua komandan kesatuan yang berjuang, pegawai-pegawai yang terus bernonkoperasi dan tak boleh di lupakan pula perjuangan para pegawai, pak camat, pak lurah dan perjuangan para prajurit pemegang cangku dan buruh yang menolak untuk bekerja dengan pihak asing ( Nasution, jilid 1 : 4 ). Tiga ratus lima puluh tahun penjajahan apabila dihitung dari masa mulai kehadiran unsur-unsur atau alat-alat penjajahan bangsa Belanda, atau sekitar empat seperempat abad penjajahan apabila dihitung dari masa kehadiran unsur-unsur atau alat-alat penjajahan Spanyol, Portugis di bumi Pertiwi Indonesia ini. Masa-masa kebesaran Nusantara ini yang telah di bina oleh Sriwijaya dan Majapahit yang akhirnya di susul oleh penderitaan, perang colonial, dan sampai perang saudara yang di sebabkan oleh para penjajah. Pada awal abad XX berakhirlah perlawanan rakyat kita yang bersenjata dan rampunglah penjajahan asing atas Nusantara yang maha luas dan kaya raya ini. Bumi Indonesia di peras, keringat di cucurkan buat menyumbang kemenangan terakhir kerajaan Jepang. Pengorbanan perasaan yang sangat membuat derita dan luka yang sampai saat ini masih terasa, sambil bangkit diam-diam bersiap-siap buat mencapai kemerdekaan nasional dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara lahir dan batin. Dengan diproklamasikannya kemerdekaan bangsa indoensia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka mulailah Revolusi bangsa Indonesia yaitu : melenyapkan tertib lama colonial dan mendirikan Negara Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar