Selasa, 31 Mei 2011

Budha di jambi

Jambi pada masa Budha
Menyebarnya agama Budha di nusantara ini sejalan dengan masuknya pengaruh Budha di Nusantara sejalan dengan masuknya pengaruh Budaya India di negri kepulauan ini. Tidak ada satupun sumber tertulis yang sampai kepada kita yang menyebutkan kapan pengaruh agama india ini masuk, siapa yang membawanya apakah para saudagar atau para biksu yang ikut dalam pelayaran saudagar india ini ( bambang budi utomo, 2010,budha di nusantara,Buddhist education center, iii ). Para saudagar dari kedua bangsa ini terikat dengan hubungan dagang internasionalnya. Tidak luput juga penyebaran agama ini di lakukan oleh para saudagar nusantar yang melakukan perniagaan di India dan mengajarkannya ketika mereka sudah berada di nusantara dimana mereka tinggal, karena para saudagar ini mempunyai harta dan tanah yang mana menjadi salah satu kekayaan pada masanya.
Agama merupakan salah satu unsure kebudayaan. Ada dua agama yang masuk dalam budaya india, yaitu Hindu dan Budha. Sumber prasasti tertua dari sekitar abad ke 5-6 Masehi, mengindikasikan awal agama yang ada di nusantara adalah agama Hindu aliran Waisnawa. Keadaan ini di perjelas lagi oleh catatan fa-hsien, seorang biksu asal tiongkok yang mengatakan bahwa yi-po-ti sedikit sekali di jumpai orang-orang beragama buhda, tetapi banyak di jumpai orang brahmana dan mereka yang agamanya buruk( ibid ).
Sampai pada abad ke-7 seorang biksu yang berasal dari tiongkok ( i-tsing ) berkunjung ke shi-li-fi-shi yang di yakini para sejarawan adalah Sriwijaya. Dala perjalanannya ke nusantara ia melewati mo-lo-yeu sendiri di akui sebagai kerajaan melayu yang berada di kota jambi sekarang dan shi-li-fo-shi. Dalam catatanya hariannya ia mencatat ada sekitar lebih dari 1000 biksu tinggal di shi-li-fo-shi, juga anjuran untk para biksu, sebelum melanjutkan pelajaranya di Nalanda ( India ) terlebih dahulu singgah di shi-li-fo-shi untuk memperdalam tatabahasa sangsekerta ( ibid ).
Lain Sriwijaya lain pula dengan mataram, tetapi Cuma satu penguasa yaitu Dinasti Syailendra yang agama di anutnya Budha Mahayana, kalu penguasa di mataram banyak mendirikan bangunan suci, sedangkan di sriwijaya tidak, walaupun ada itu hanya terbuat dari bahan bata, dan arca Mahayana yang seperti Boddhisatwa, wajrapani, lokanata, awalokiteswara, dan padmapan) inilah yang di temukan di wilayah kerajaan sriwijaya di Sumatra, sedangkan kalau di mataram banyak di temuka bangunan suci.
Diterimanya ajaran ini di nusantara karena dalam ajaran budha yang utama adalah welas asih dan menolong semua mahkluk sebagaimana tercermin dalam Boddhisatwa. Karena ajaran welas asih inilah agama budha sangat cepat di terima oleh penduduk nusantara, dan ajaran welas asih ini mengakar ke pengaruhnya baik di jawa, Sumatra maupun di semenanjung tanah melayu ( ibid iv )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar