Jumat, 22 Juni 2012

Beberapa Tokoh Dunia Geovani Casanova Geovani Casanova alias Geovani Jacobo Casanova. Adalah petualang Italia yang terkenal. Ia mahir dalam memperdayakan wanita kelas tinggi dengan rayuan-rayuannya. Selain itu, ia pernah menjadi sekretaris cardinal, tentara, pemain sepak bola, pengkhotbah, ahli kimia, tukang sulap/ sihir. Diplomat, mata0mata, pejudi dan penipu ulung, ia juga menulis sajak, kritikan dan menerjemahkan buku. Ayahnya seorang actor, mulanya Casanova di sekolahkan di Seminari. Namun karena bertindak amoral, ia di usir, tahun 1755 ia di vonis penjara lima tahun karena di tuduh mempraktekan ilmu sihir, tetapi dia berhasil kabur dari tahanan. Di paris, ia memperkenalkan lotere, sehingga namanya terkenal di kalangan aristocrat. Semua istana di eropa pernah di jelajahi dan member bantuan kepadanya, setelah itu ia menghilangkan uangnya selalu habis di meja judi. Sejak tahun 1785 ia menetap di kastil Dux, Bohemia dan bekerja sebagai pemelihara perpustakaann Count von Waldstein hingga akhir hayatnya. Di situ pula ia menulis autobiografi yang berjumlah 12 jilid, antara lain berjudul Histoire de ma vie ( Riwayat Hidup Saya ). Anton Lavey Pada tahun 1966 ia mendirikan aliran gereja setan Queen Ellizabeth II Kapal pesiar terbesar dan termewah di dunia, mulai berlayar untuk pertama kalinya, kapal ini berangkat menuju New York City tahun 1969 Hosni Mubarok Muhammad Hosni Mubarok di kenal umum sebagai Hosno Mubarok adalah Presiden republic Arab Mesir sejak 14 oktober 1981. Ia melanjutkan jabatan presiden anwar sadat yang terbunuh pada 6 oktober 1981 oleh sekolompok radikal mesir. Sebagai presiden Mesir, dia di anggap sebagaio pemimpin paling berkuasa di wilayah ini. Peter Minuit Penjelajah Belanda, Peter Minuit tiba di New Netherland yang zaman sekarang di kenal dengan sebagai Pulau Manhattan dan kota New York pada tahun 1626. Tenzing Norgay Seorang Sherpa Nepal yang merupakan orang pertama yang mencapai puncak gunung Everest bersama dengan Sir Edmunfd Hilarry. Norgay adalah peserta dalam tujuh kali ekspedisi ke everest. Yang berakhir dengan keberhasilan mencapai puncak tertinggi di dunia tersebut pada tahun 1953. Pele Pemain sepak bola asalBrazil yang mempunyai nama lengkap Edson Arantes Do Nascimento ini berlatih sepak bola sejak berusia 10 tahun dan pada umur 15 tahun sudah bergabung dengan kesebelasan Santos . tahun 1958 kesebelasan nasional Brazil yang di pimpinya merebut piala dunia dan menang pada dua kejuaraan dunia berikutnya ( 1962 dan 1970 ). K.H. Ahmad Dahlan Tahun 1912, dia seorang pendiri Muhammadiyah di kampong Kauman Yogyakarta.
SEMANGAT DAN JIWA EMPAT LIMA ( Yang Dapat Menerobos Segala Kegagalan Dan Kebuntuan ) oleh : Satriyo Pamungkas Saat ini sering sekali kita melihat di televisi yang menceritakan perbuatan-perbuatan yang sepertinya menbuat bangsa ini semakin hancur dan tepuruk, dan bangsa ini belum mencapai dimana mempunyai rakyat yang sejahtera secara lahir dan batin. Korupsi, bentrok antar warga yang di latar belakangi oleh SARA, hukum yang tidak berimbang menyebabkan perbedaan antara orang kaya dan miskin. Jadi cerita singkatnya kita sudah merdeka tapi kenapa masih tersiksa secara lahir dan batin, padahal sekarang bukan zaman penjajahn lagi. Gumpalan – gumpalan awan gelap alamat datangnya perang dunia yang baru, selalu membayangkan, mengancam pula Republik kita saat ini. Ya hanya para sejarawan sejati yang mengetahui makna ini yang cukup luas. Dari salah satu buku yang penulis baca dimana Semangat dan Jiwa Empat Lima ini muncul di saat seluruh masyarakat Indonesia bukan hanya Soekarno, Hatta, Panglima Sudirman, Syarifudin Prawiranegara, melainkan meliputi semua komandan kesatuan yang berjuang, pegawai-pegawai yang terus bernonkoperasi dan tak boleh di lupakan pula perjuangan para pegawai, pak camat, pak lurah dan perjuangan para prajurit pemegang cangku dan buruh yang menolak untuk bekerja dengan pihak asing ( Nasution, jilid 1 : 4 ). Tiga ratus lima puluh tahun penjajahan apabila dihitung dari masa mulai kehadiran unsur-unsur atau alat-alat penjajahan bangsa Belanda, atau sekitar empat seperempat abad penjajahan apabila dihitung dari masa kehadiran unsur-unsur atau alat-alat penjajahan Spanyol, Portugis di bumi Pertiwi Indonesia ini. Masa-masa kebesaran Nusantara ini yang telah di bina oleh Sriwijaya dan Majapahit yang akhirnya di susul oleh penderitaan, perang colonial, dan sampai perang saudara yang di sebabkan oleh para penjajah. Pada awal abad XX berakhirlah perlawanan rakyat kita yang bersenjata dan rampunglah penjajahan asing atas Nusantara yang maha luas dan kaya raya ini. Bumi Indonesia di peras, keringat di cucurkan buat menyumbang kemenangan terakhir kerajaan Jepang. Pengorbanan perasaan yang sangat membuat derita dan luka yang sampai saat ini masih terasa, sambil bangkit diam-diam bersiap-siap buat mencapai kemerdekaan nasional dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara lahir dan batin. Dengan diproklamasikannya kemerdekaan bangsa indoensia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka mulailah Revolusi bangsa Indonesia yaitu : melenyapkan tertib lama colonial dan mendirikan Negara Indonesia.
JAMBI DALAM SEJARAH OLEH : SATRIYO PAMUNGKAS BAB 1 LATAR BELAKANG Tanggal 17 agustus 1945 suatu kawasan di Asia Tenggara mendapat suatu guncangan yang dahsyat hal ini di karenakan seruan luapan KEMERDERKAAN suatu masyarakat yang berhasil melepaskan diri dari suatu penjajahan Jepang yang sebelumnya pernah di jajah oleh pihak Negara-negara eropa seperti, Portugal, Spanyol, Belanda, Inggris, yang terakhir adalah jepang. Keberhasilan dari semuanya ini di dapat oleh para penjajah dengan cara mengadu domba kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia atau yang di kenal dengan politik “ Devide Eft Infra “. Para penjajah ini pertama-tama menjalin suatu kerja sama dalam perdagangan tidak lain adalah komoditi rempah-rempah karna rempah-rempah adalah suatu komoditi yang laku di pasaran eropa dengan harga tertingggi. Dari sini penjajahan atas Indonesia di lakukan oleh para penjajah Negara dari daratan eropa. Sangat banyak yang menguntungkan untuk Indonesia, selain merupakan jalur perdagangan antara tiongkok ke india serta ada suatu hasil dari bumi tanah Indonesia itu sendiri, dengan tanah yang subur menghasilkan rempah-rempah yang laku di pasaran eropa, seperti daerah Maluku, jawa timur dll bahkan mungkin kawasan daerah Indonesia adalah penghasil rempah – rempah pada suatu masanya. Kerajaan kerajaan yang ada di wilayah Indonesia ini sendri tidak kalah kuat dan mempunyai kekuasaan yang sangat luas, seperti Tarumanegara, Mataram,Majapahit, Sriwijaya, ini adalah kerajaan yang mempunyai kekuasaan yang sangat luas contohnya Sriwijaya, yang kekuasaanya sampai wilayah Thailand, Brunai, sedangakan Majapahit mempunyai kekuasaan yang luasnya hampir sebagian kawasan Asia Tenggara. Bukan hanya dalam kekuasaan saja tetapi Indonesia sendiri mempunyai suatu daerah yang di akui sebagai kampus terbesar agama Budha di Indonesia yaitu sekarang yang di kenal dengan Provinsi Jambi. Jambi yang pada masanya menjadi kerajaan melayu merupakan pusat ajaran agama Budha di kawasan Asia tenggara, Ribuan bikhsu yang inggin memper dalam agama Budha di Nalanda yang terletak di India mereka akan singgah di Melayu untuk mempelajari kitab-kitab dan bahasa sangsekerta. Salah satunya bikhu dari cina yang bernama It-shing singgah di Jambi untuk mempelajari bahasa sangsekerta setelah itu beru ke India. Salah satu Bikhu wanita yang berasal dari india yang bernama Attisa pernah belajar di Malayagiri pada tahun 1011-1023 Masehi, mungkin dia berkunjung ke jambi pada waktu Malayagiri ( ibid .bambang.56 ). singgah di Jambi dan menjadi guru bagi para pelajarnya. Jejak-jejak peninggalan ini masih ada dan dapat di rasakan yang masih terjaga dan terawat oleh pemerintahan Provinsi Jambi, Yang sekarang dapat di jumpai di daerah Muara Jambi Kota Jambi. Inilah yang membuat kawasan Indonesia suatu kawasan yang sangat menguntungkan. Dalam kakawin Nagarakrtagama di sebutkan : 1. Terperinci demi pulau Negara bawahan, paling dulu melayu : jambi dan Palembang, karitan, teba, dan dhamasraya pun juga ikut di sebut, kandis, kahwas, manankabwa, siyak, rokan, Kampar dan pane, kampe, harw, dan mandahiling juga tumihan, parlak dan barat. 2. Lawas dan samudra lamuri, batan, lampoon, dan barus itulah terutama Negara-negara melayuyang telah tunduk. Kakawin Nagarakrtagama menyebutkan melayu lebih dahulu dan menyebutkan sebagai Negara terpenting dari seluruh wilayah bawahan majapahit. Wilayah kekuasaanya kerajaan ini meliputi seluruh daratan Sumatra, daerah yang merupakan “ bawahan “ melayu misalnya jambi, dhamasraya, kandis, dan manankabwa berlokasi di daerah sungai Batanghari ( ibid bambang.52-53 ). Jambi dengan kompleks percandiannya di muara jambi mungkin merupakan tempat yang strategis. Daerah ini merupakan daerah kerajaan melayu yang pada waktu sriwijaya sedang kuat berada di bawah kekuasaan sriwijaya. Waktu itu sriwijaya merupakan sebuah Talasocracy, sebuah kerajaan yang merupakan himpunan dari Bandar-bandar, setelah sriwijaya lemah, kartanegara memandang perlu menjalin kerjasama persahabatan dengan melayu karena adanya ancaman dari tiongkok. Untuk itulah pada tahun 1275 masehi dikirim ekspedisi pamalayu. Untuk lebih cepat persahabatan dengan melayu, pada tahnu 1286 masehi kartanegara mengirim arca amogghapasha. Mengenai perpindahan pusat kerajaan ini, atau setidak-tidaknya perpindahan pemukiman tanpak dari pertanggalan situs, berita tionghoa dan berita prasasti, situs-situs arkeologi yang di temukan di daerah Batanghari, mulai dari daerah ilir sampai kedaerah hulu menunjukan suatu pertanggalan yang berbeda. Situs yang di hilir menunjukan pertanggalan yang tertua, misalnya situs koto kandis berasal dari sekitar abad ke-8 -13 Masehi. Di daerah hulu bantanghari menunjukan pertenggalan yang lebih muda, yaitu dari sekitar abad ke 13-14 Masehi. Berita tionghoa ling-piau –lu-I (889-4 M )menyebutkan phi-can (=jambi ) mengirim misi dagang ke tiongkok. Sedangkan sejarah dinasti song ( 960-1279 M )buku 489 menyebutkan raja tinggal di chan-pi ( jambi ). Apabila data pertanggalan situs dan data yang berasal dari berita tionghoa di korelasikan maka akan tanpak keselarasan. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa aktifitas kerajaan melayu pada masa awalnya ( sebelum sriwijaya abad ke 7 ) berlokasi di daerah hilir Batanghari dengan pusatnya di kota Jambi sekarang. Faktor yang menguntungkan Indonesia ini yang mengakibatkan Indonesia di jajah oleh Negara-negara penguasa eropa spanyol,Portugal, belanda, inggris, dan jepang. Dari para penjajah eropa ini yang paling lama yaitu 3,5 abad, setelah Belanda menguasai Indonesia baru di susul oleh Jepang. Tidak amanya antara kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia ini membuat sering timbulnya peperangan di antara mereka, memang pada masa itu belum terjadinya sumpah pemuda atau ingin membuat suatu Negara Indonesia tetapi setidaknya sudah ada rencana bahkan berhasil melakukanya untuk menyatukan seluruh masyarakat Indonesia ini yang dulunya di kuasai oleh kerajaan-kerajaan besar dan kecil. Patih Gajah Mada Dari Majapahit adalah salah satu tokoh terkenal dalam sejarah Indonesia yang di kenal dengan Sumpah Palapa nya patih gajah mada berniat ingin mempersatukan seluruh karajaan yang ada di Indonesia akhirnya berhasil menyatukan semua kerajaan-kerajan yang ada di Indonesia ini. Politik yang di jalankan oleh para penjajah ini cukup membuat rakyat Indonesia sangat tertindas, cultur stelsel atau yang di kanal tanam paksa, politik ini di jalankan Belanda Saat gubernur baru Belanda di Indonesia Van Den Boos membuat rakyat sengsara, mereka di wajibkan menanam tananam yang laku di pasaran eropa. Lepas dari Belanda di teruskan politik yang di jalankanya oleh Jepang selama 3,5 tahun, politik yang di jalankanny adalah kerja rodi atau yang lebih di kenal dengan sebutan kerja paksa, hal ini membuat rakyat Indonesia sangat tersiksa karena mereka bekerja tanpa mengenal lelah kalau tidak mereka akan mendapatkan pecutan dari para eksekutor kerja paksa ini. Sedangkan Jambi sendiri yang merupakan salah satu kawasan wilayah Indonesia yang terletak di pulau Sumatra merupakan suatu wilayah yang sangat dekat sekali dengan jalur sutra yang menghubungkan antara India dan Cina. Selain menjadi pusat pendidikan bagi agama Budha jambi juga merupakan sebagai tempat perdagangaan, kawasan pantainya yang berbentuk teluk menjadikan tempat ini sebagai pelabuhan kapal-kapal dagang baik untuk kegiatan perdagangan ataupun singgah. Apalagi jambi yang merupakan daerah kekuasan Sriwijaya yang pernah menguasai jalur lintas ini. Kawasan ini membuat jambi menjadi ramai baik penduduknya ataupun kegiatan perdagangan bahkan Asimilasi berjalan dengan baik, hal ini di karenakan para pedagang singgah dan melakukan perdangan bahkan ada yang menetap, bagi yang menetap ini mereka melakukan perkawinan dengan penduduk pribumi. Hal ini mengakibatkan penduduk jambi sangat multikultural, baik agama, suku, itu semua berbeda-beda. Adanya orang tionghoa, arab dan india di Jambi ini tidak lepas dari adanya kampus di kerajaan melayu yang terletak di muara jambi dan adanya kegiatan perdagangan. Jambi terus berkembang hingga terakhir di kuasai oleh kesultanan yang terkhir di pimpin oleh Sultan Thaha sebelum jambi menjadi suatu kerisedenan yang di bentuk oleh belanda pada tahun 1908. Adanya kerisedenan Belanda ini secara jelas jambi terlibat dalam peritiwa penjajahan Negara eropa yaitu Belanda. Masyarakat jambi juga tidak lepas melakukan perlawanan bagi para penjajah ini, hal ini terbukti terjadinya peperangan simpang tiga sipin, pertempuran pal merah, pertempuran simpang empat jelutung dan masih banyak lagi perlawanan-perlawanan yang di lakukan oleh rakyat provinsi jambi. Bukan hanya melepaskan diri dari para penjajah ini saja tetapi perjuangn dalam melepaskan dari kerisidenan Sumatra bagian tengah dan dewan banteng yang berpusat di Palembang. Hal ini dapat di lihat dan di rasakan bahwa jambi memiliki sejarah yang cukup panjang baik Indonesia secara umum dan jambi secara khususnya. Oleh karena itu penulis ingin mencoba melihat provinsi jambi sendiri dalam sejarah Jambi secara khusus dan Indonesia secara umum. Semua akan di bahas dalam tulisan yang ingin saya mencobanya dengan judul “ JAMBI DALAM SEJARAH ( 1945-1967 ) “ ini semua di karenakan pada peritiwa tahun itulah jambi mempunyai peranan dalam sejarah panjang Indonesia Secara umum dan sejarah terbentuknya provinsi jambi. Masalah : 1. Apa peran jambi sendiri dalam meramaikan sejarah panjang bangsa Indonesia 2. Mengapa jambi ingin melepaskan diri dari dewan banteng dan membentuk provinsi jambi sendiri. Kerangka teori Sejarah adalah suatu kajian ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa masa lampau yang di lakukan oleh manusia itu sendiri. jadi Keberhasilan suatu daerah tergantung oleh pemimpin yang memegang kendali pemerintahan. Jambi yang pada masanya di pimpin oleh manusia-manusia yang cakap pada masa kerajaan, kesultanan bahkan sampai mendirikan suatu provinsi sendiri, hal ini semua tidak lepas dari peran manusia sehingga menimbulakn suatu peristiwa-peristiwa yang terjadi di jambi. Dalam kakawin Nagarakrtagama di sebutkan : 1. Terperinci demi pulau Negara bawahan, paling dulu melayu : jambi dan Palembang, karitan, teba, dan dhamasraya pun juga ikut di sebut, kandis, kahwas, manankabwa, siyak, rkan, Kampar dan pane, kampe, harw, dan mandahiling juga tumihan, parlak dan barat. 2. Laws dan samudra lamuri, batan, lampoon, dan barus itulah terutama Negara-negara melayuyang telah tunduk. Kakawin Nagarakrtagama menyebutkan melayu lebih dahulu dan menyebutkan sebagai Negara terpenting dari seluruh wilayah bawahan majapahit. Wilayah kekuasaanya kerajaan ini meliputi seluruh daratan Sumatra, daerah yang merupakan “ bawahan “ melayu misalnya jambi, dhamasraya, kandis, dan manankabwa berlokasi di daerah sungai Batanghari ( ibid bambang.52-53 ). SEKILAS PROFIL PROVINSI JAMBI Provinsi Jambi merupakan bagian dari wilayah nusantara memberikan kontribusi yang tidak kecil dalam proses pembangunan bangsa Indonesia. Demikian juga sumbangan dan peran serta provinsi Jambi dalam pembangunan Keluarga Berencana Nasional yang telah dimulai sejak tahun 1980. Provins; Jambi secara resmi menjadi Provins; tahun 1958 sesuai dengan Undang-undang No. 61 tahun 1958 tanggal 25 Juni 1958. Provinsi Jambi terletak antam 00 451 2° 451 LS dan 1010 01 - 104° 55 BT, terletak ditengah pulau Sumatera membujur sepanjang pantai timur sampai barat dengan luas :" wilayah keseluruhan 53.435,72 Km2 • Luas Wilayah 53,43 km2 • Luas daratan 51.000 km2 • Luas lautan 425,5 km2 • Panjang pantai 185 km2 B. GEOGRAFIS Provinsi Jambi terletak pada Pantai Timur Pulau Sumatera berhadapan dengan taut Cina Selatan dan Lautan Pasifie, pad a alur talu lintas Intemasionat dan Regional.Secara geografis Provinsi Jambi terletak diantara 0° 45' - 20 45' Lintang Selatan antara 101 0 10' - 1040 44' Bujur Timur, luas Wilayah Provinsi Jambi 53.435,72 Km2 .. luas daratan 51.000 Km2 , luas lautan 425,5 Km2 dan panjang pantai 185 Km. Batas-batas Wilayah Provinsi Jambi adalah sebagai berikut: • Sebelah Utara dengan Provinsi Riau • Sebelah Selatan dengan Provinsi Sumatera Selatan • Sebelah Barat dengan Provinsi Sumatera Barat • Sebelah Timur dengan Laut Cina Selatan Provinsi Jambi termasuk dalam kawasan segi tiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapore (IMS-GT) dan Indonesia-Malaysia-Thailand (tMT-GT). Jarak tempuh ~mbi ke Singapura jalur laut melalui Batam dengan menggunakan-kaJ)al oopat Get-foil) ± 5 jam. C. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN Melalui Undang-undang No. 54 Tahun 1999. Provinsi Jambi terbagi menjadi 9 Kabupaten dan 1 Kota, yaitu : • 9 Kabupaten dan 1 Kota 1. Kabupaten Kerinci, ibukotanya Sungai Penuh 2. Kabupaten Sarolangun, ibukotanya Sarolangun 3. Kabupaten Merangin, ibukotanya Bangko 4. Kabupaten Bungo, ibukotanya Muara 8ungo 5. Kabupaten Tebo, ibukotanya Muara Tebo 6. Kabupaten Batanghari, ibukotanya Muara Bulian 7. Kabupaten Muara Jambi, ibukotanya Sengeti 8. Kabupaten Tanjung Jabung Barat, ibukotanya Kuala Tungkal 9. Kabupaten Tanjung Jabung Timur, ibukotanya Muara Sabak 10. Kota Jambi yang juga merupakan ibukota Provinsi Jambi • 114 Kecamatan • 1.310 Desa I Kelurahan D. IKLIM Sebagaimana wilayah timur pulau Sumatera lainnya musim hujan di Provinsi Jambi terjadi pada bulan November sampai dengan Maret dan musim kemarau dari bulan Mei sampai Oktober. Iklim Provinsi Jambi bertype A (Schmidt and Ferguson) dengan curah hujan rata-rata 1.9003.200 mm/tahun dan rata-rata curah hujan 116 - 154 hari pertahun. Suhu maksimum sebesar 31 derajat celcius. E. TOPOGRAFI Kondisi tanah di Provinsi Jambi bervariasi dari daratan rendah sampai daratan tinggi yaitu : • Kemiringan 0- 3% = 14.576 km2 (29,0%) • Kemiringan 3-12%= 14.381 km2 (28,6%) • Kemiringan 12-40%= 9.306 km2 (18,5%) • Kemiringan >40% = 12.000 km2 (29,0%) • atau • Daerah Dataran Rendah 0-100 m (69,1%) • Daerah dataran dengan ketinggian sedang 100-500 m (16,4%) • Daerah Dataran Tinggi >500 m (14,5%) Ketinggian • 0-100 meter = 34.738 km2 (53,2%) • 101-500 meter = 17.981 km2 (24,5%) • 500-1.000 meter = 9.127 km2 (13,9%) • > 1.000 meter = 5.437 km2 (8,4%) F. KONDISI SOSIAl POLlTIK & KEAMANAN Provinsi Jambi termasuk tiga Propinsi di Indonesia saat in yang stabil dalam kehidupan sosial politik dan keamanan. Sejak terbentuk menjadi Provinsi 43 tahun yang lalu tidak pernah terjadi benturan-benturan antar suku, antar agama dan antar ras. Kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah dan kerukunan intern umat beragama talah mendorong iklim kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bemegara berjalan harmonis. Jambi pada masa Budha Menyebarnya agama Budha di nusantara ini sejalan dengan masuknya pengaruh Budha di Nusantara sejalan dengan masuknya pengaruh Budaya India di negri kepulauan ini. Tidak ada satupun sumber tertulis yang sampai kepada kita yang menyebutkan kapan pengaruh agama india ini masuk, siapa yang membawanya apakah para saudagar atau para biksu yang ikut dalam pelayaran saudagar india ini ( bambang budi utomo, 2010,budha di nusantara,Buddhist education center, iii ). Para saudagar dari kedua bangsa ini terikat dengan hubungan dagang internasionalnya. Tidak luput juga penyebaran agama ini di lakukan oleh para saudagar nusantar yang melakukan perniagaan di India dan mengajarkannya ketika mereka sudah berada di nusantara dimana mereka tinggal, karena para saudagar ini mempunyai harta dan tanah yang mana menjadi salah satu kekayaan pada masanya. Agama merupakan salah satu unsure kebudayaan. Ada dua agama yang masuk dalam budaya india, yaitu Hindu dan Budha. Sumber prasasti tertua dari sekitar abad ke 5-6 Masehi, mengindikasikan awal agama yang ada di nusantara adalah agama Hindu aliran Waisnawa. Keadaan ini di perjelas lagi oleh catatan fa-hsien, seorang biksu asal tiongkok yang mengatakan bahwa yi-po-ti sedikit sekali di jumpai orang-orang beragama buhda, tetapi banyak di jumpai orang brahmana dan mereka yang agamanya buruk( ibid ). Sampai pada abad ke-7 seorang biksu yang berasal dari tiongkok ( i-tsing ) berkunjung ke shi-li-fi-shi yang di yakini para sejarawan adalah Sriwijaya. Dala perjalanannya ke nusantara ia melewati mo-lo-yeu sendiri di akui sebagai kerajaan melayu yang berada di kota jambi sekarang dan shi-li-fo-shi. Dalam catatanya hariannya ia mencatat ada sekitar lebih dari 1000 biksu tinggal di shi-li-fo-shi, juga anjuran untk para biksu, sebelum melanjutkan pelajaranya di Nalanda ( India ) terlebih dahulu singgah di shi-li-fo-shi untuk memperdalam tatabahasa sangsekerta ( ibid ). Lain Sriwijaya lain pula dengan mataram, tetapi Cuma satu penguasa yaitu Dinasti Syailendra yang agama di anutnya Budha Mahayana, kalu penguasa di mataram banyak mendirikan bangunan suci, sedangkan di sriwijaya tidak, walaupun ada itu hanya terbuat dari bahan bata, dan arca Mahayana yang seperti Boddhisatwa, wajrapani, lokanata, awalokiteswara, dan padmapan) inilah yang di temukan di wilayah kerajaan sriwijaya di Sumatra, sedangkan kalau di mataram banyak di temuka bangunan suci. Diterimanya ajaran ini di nusantara karena dalam ajaran budha yang utama adalah welas asih dan menolong semua mahkluk sebagaimana tercermin dalam Boddhisatwa. Karena ajaran welas asih inilah agama budha sangat cepat di terima oleh penduduk nusantara, dan ajaran welas asih ini mengakar ke pengaruhnya baik di jawa, Sumatra maupun di semenanjung tanah melayu ( ibid iv ) KERAJAAN MELAYU Berbicara tentang penamaan”kuno “ dalam istilah melayu kuno, seseorang dapat salah mengerti tentang arti sesungguhnya pemberian nama. Biasanya Moloyu ( melayu ) dan Sriwijaya di anggap sebagai kerajaan-kerajaan melayu kuno. Setelah jatuhnya kerajaan sriwijaya di abad ke-14 wilayah kerajaan-kerajaan melayu kuno mendapat berbagai cobaan dari bangsa penjaja dari luar, terutama dari bangsa ingris dan belanda. Hingga abad tahun 1824. Pada tahun ini oleh traktat London wilayah yang dihuni oleh pihak melayu di bagi menjadi dua bagian, yakni bagian utara yang meliputi wilayah semenanjung melayu dan singgapura di kuasai oleh inggris dan pantai timur Sumatra serta riau lautan menjadi jajahan belanda ( S. Sartono. 7-8 desember 1992. Kerajaan melayu kuno pra-sriwijaya di Sumatra. Seminar sejarah melayu kuno. Kerja sama tingkat I provinsi jambi dengan kantor wilayah DEPDIKBUD provinsi Jambi). Wilayah kerajaan melayu secara geografis terletak di sekitar daerah aliran sungai Batanghari yang meliputi provinsi jambi dan provinsi Sumatra barat, di sekitar kabupaten tanah datar ( Pagarruyung ) dan di sekitar aliran sungai rokan, Kampar, dan Indragiri di wilayah provinsi Sumatra barat dan provinsi Riau. Di beberapa tempat, di tepian sungai Batanghari banyak di temukan arkeologi, mulai dari daerah ilir ( di wilayah provinsi Jambi ) hingga daerah Hulu ( di wilayah provinsi Sumatra barat ) ( bambang budi utomo, 2010. Budha di nusantara. Buddhis center. Hal 48). Menurut salah seorang penganut kepercayaan budha yang telah berkunjung ke situs peninggalan agama budha di dunia mengungkapkan, di wilayah jambi merupakan pusat pendidikan ajaran agama budha yang menjadikannya sebagai kampus terbesar di dunia. Kunjungannya ke Tibet dimana dia mendapatkan bahwa biksu perempuan ternama yang bernama Attisa pernah berkunjung ke kerajaan melayu pada abad ke 11 dari india ke Tibet hingga ke Indonesia yaitu Sumatra untuk menjadi pengajar atau guru dalam agama budha( Dr. Elizabet.dalam seminar jambi heritage ). Banyaknya di temukan candi-candi di muara jambi di akuinya itu sebagai tempat pelaksanaan pendidikan bukan tempat ajaran agama, karena menurutnya tidak mungkin di bangun tempat suci yang berdekatan bahkan ada yang beradap-adapan. ( biksu dari amerika asal cina,chiaw-fo, perbincangan dalam perjalanan ke candi muara jambi,seminar jambi heritage). Pada tahun 672 M, dalam perjalanannya dari kanton ke India, it-shing singgah di shih-li-fo-shih ( sriwijaya ) selama 6 bulan untuk belajar tatabahasa, bahasa sangsekerta sebelum melanjutkan pelayarannya ke cieh-cha ( kedah ) dan menuju ke nelada ( india ). Selanjutnya itsing menuliskan bahwa sekembalinya dari nelanda pada tahun 685 M ia singgah di mo-lo-yeu yang sekarang menjadi fo-she-to. Berita itsing ini sesuai dengan isi prasasti karangbirahi yang ditemukan di tepi sungai merangin anak Batanghari di daerah hulu, menyebutkan tentang persumpahan bagi yang tidak mau tunduk kepada kedatuan sriwijaya. Kedua data ini menginformasikan bahwa pada waktu itu melayu telah di taklukan oleh sriwijaya sampai sekitar abad ke-13 masehi. Pendudukan sriwijaya terhadap melayu di anggap penting karena dengan menduduki melayu, sriwijaya dapat menguasai Bandar-bandar di daerah selat malaka. Hal sama juga di lakukan ke daerah lain seperti, kota kapur ( Bangka ), bhumi jawa, serta palas dan jabung ( lampung ) ( ibid. bambang.hal 50 ). Permukiman yang tertua berlokasi di daerah hilir Batanghari, sedangkan pemukiman yang muda berlokasi di daerah hulu Batanghari di wilayah Sumatra barat. Dalam sejarah Batanghari di wilayah ini pernah ada dua kerajaan besar yang berpengaruh di belahan barat Nusantara. Kedua kerajaan itu adalah Melayu dan Sriwijaya yang tumbuh berkembang pada waktu yang bersamaan dari berita tionghoa yang di tulis it-shing di sebutkan bahwa suatu saat ( sekitar tahun 670 an ) melayu pernah menjadi bagian sriwijaya ( groneveldt 1960 ) setelah sriwijaya melemah, melayu kemudian merdeka kembali. Berdasarkan berita tionghoa tersebut, hasan jafar ( 1992:77 ) membagi melayu dalam tiga fase : 1. Fase awal, sekitar pertengahan abad ke 7 Masehi 2. Fase pendudukan oleh sriwijaya, sekitar tahun 680 sampai sekitar pertengahan abad ke-11 Masehi. 3. Fase akhir, sekitar pertengahan abad ke 11 –akhir abad ke14 Masehi. Ketiga fase tersbut mengacu kepada perjalanan sejarah kerajaan melayu kuno, tetapi tidak menjelaskan lokasi pusat pemerintahannya. Beberapa pakar berpendapat pusat kerajaan melayu fase awal berpusat di kota jambi sekarang ( slamet mulyana 1981:30-42 ; irfan 1983:94-102 ). Pendapat ini di dasarkan asumsi bahwa pusat kerajaan adalah juga pelabuhan melayu. Pelabuhan melayu yang berlokasi di tepi sungai Batanghari sangat lah baik untuk pelabuhann sungai dengan panjang 800 km, lebarnya 500 meter dan kedalamannya lebih dari 5 meter yang sangat baik untuk pelayaran sungai. ( ibid. bambang. Hal 49 ) Masa pendudukan sriwijaya ini agaknya berlangsung cukup lama, mulai dari abad ke 7 -11 masehi. Tetapi selama masa itu, ada juga masa dimana sriwijaya agak lengah . kesempatan itu di manfaatkan untuk mengirim duta besar ke tiongkok. Berdasarkan catatan tiongkok, mo-lo-yeu mengirim utusan ke tiongkok pada tahun 853 dan 871 masehi ( wolters: 1970-42 ). Namuntindakan ini di ketahui oleh sriwijaya. Oleh sebab itulah sriwijaya pada tahun 905 masehi mengirim duta ke tiongkok dan menegaskan bahwa duta yang dating pada tahun 853 dan 871 masehi adalah “ pemimpin dari chan-pi ( ibid. bambang,hal 52 ). Melayu merupakan sebuah kerajaan yang di anggap penting eksistensi kerajaan melayu selalu di akui oleh berbagi kerajaan. Sebab kerajaan besar di Nusantara akan selalu memperhitungkan keberadaan kerajaan melayu, seperti halnya sriwijaya dan majapahit. Berdasarkan data prasasti dan pertanggalan situs di daerah Batanghari, kerajaan melayu sekurang-kurangnya telah mengalami tiga kali pemindahan pusat pemerintahan. Pusatnya yg pertama berlokasi di sekitar kota jambi sekarang, pusatnya yang kedua di padangroco, dan pusatnya yang ketiga terletak di pagaruyung. Para sarjan meduga pemindahan kerajaan itu di sebabkan oleh ancaman dari musuh, terutama musuh yang datng dari tanah jawa yang melalui sungai Batanghari. Sedangkan de casparis menduga melayu pada masa akhir mendapat ancaman dari kerajaan yang bercorak islam di samudrai pasai yang datang melalui sungai Batanghari ( ibid bambang hal 55 ). Salah satu jenis peningkatan arkeologi yang tergolong ke dalam artefak bertulisan ialah prasasti. Sebagai sumber sejarah dan kebudayaan prasasti mempunyai kedudukan yang amat penting karena merupakan salah satu sumber keterangan yang sejaman. Dari masa kerajaan melayu kuno yang kronologinya dapat di tempatkan pada kurun waktu sekitar pertengahan abad ke-7 sampai abad ke-14. Telah ditemukan lebih dari 30 buah prasasti yang sebagian masuk dalam provinsi jambi, sebagian lagi masuk wilayah provinsi Sumatra barat, dan sebuah ditemukan di wilayah Malang, jawa timur yaitu prasasti Adityawarman yang di pahatkan di candi jago ( hasa jafar. Prasasti-prasasti masa kerajaan melayu kuno dan beberapa permasalahannya. Seminar sejarah melayu jambi. 6-8 desember 1992 ). BERDIRINYA PROVINSI JAMBI Dengan berakhirnya masa kesultanan Jambi menyusul gugurnya Sultan Thaha Saifuddin tangga! 27 April 1904 dan berhasilnya Belanda menguasai wi!ayah-wilayah Kesultanan Jambi, maka Jambi ditetapkan sebagai Keresidenan dan masuk ke dalam wilayah Nederlandsch Indie. Residen Jambi yang pertama O.L Helfrich yang diangkat berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Belanda No.20 tanggal4 Mei 1906 dan pelantikannya dilaksanakan tanggal2 Juli 1906. Kekuasan Belanda atas Jambi berlangsung ± 36 tahun karena pada tanggal 9 Maret 1942 terjadi peralihan kekuasaan kepada Pemerintahan Jepang. Dan pada 14 Agustus 1945 Jepang menyerah pada sekutu. T anggal 17 Agustus 1945 diproklamirkanlah Negara Republik Indonesia. Sumatera disaat Proklamasi tersebut menjadi satu Provinsi yaitu Provinsi Sumatera dan Medan sebagai ibu kotanya dan MR. Teuku Muhammad Hasan ditunjuk memegangkan jabatan Gubernurnya. Pada tanggal 18 April 1946 Komite Nasional Indonesia Sumatera bersidang di Bukittinggi memutuskan Provinsi Sumatera terdiri dari tiga Sub Provinsi yaitu Sub Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Tengah dan Sumatera Selatan. Sub Provinsi Sumatera T engah mencakup keresidenan Sumatra Barat, Riau dan Jambi. T arik menarik Keresidenan Jambi untuk masuk ke Sumatera Selatan atau Sumatera T engah ternyata cukup alot dan akhirnya ditetapkan dengan pemungutan suara pad a Sidang KNI Sumatera tersebut dan Keresidenan Jambi masuk ke Sumatera Tengah. Sub-sub Provinsi dari Provinsi Sumatera ini kemudian dengan undang-undang nomor 10 tahun 1948 ditetapkan sebagai Provinsi. Dengan UU.No. 22 tahun 1948 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Oaerah keresidenan Jambi saat itu terdiri dari 2 Kabupaten dan 1 Kota Praja Jambi. Kabupaten-kabupaten tersebut adalah Kabupaten Merangin yang mencakup Kewedanaan Muara Tebo, Muaro Bungo, Bangko dan Batanghari terdiri dari kewedanaan Muara Tembesi, Jambi Luar Kota, dan Kuala TungkaL Masa terus berjalan, banyak pemuka masyarakat yang ingin keresidenan Jambi untuk menjadi bagian Sumatera Selatan dan dibagian lain ingin tetap bahkan ada yang ingin berdiri sendirj~rlebih dari itu, Kerinci kembali dikehendaki masuk Keresidenan Jambi, karena sejak tanggal 1 Juni 1922 Kerinci yang tadinya bagian dari Kesultanan Jambi dimasukkan ke keresidenan Sumatera Barat tepatnya jadi bagian dari Kabupaten Pesisir Selatan dan Kerinci (PSK) Tuntutan keresidenan Jambi menjadi daerah Tingkat I Provinsi diangkat dalam Pernyataan Bersama antara Himpunan Pemuda Merangin Batanghari (HP.MERBAHARI) dengan Front Pemuda Jambi (FROPEJA) Tanggal 10 April 1954 yang diserahkan langsung Kepada Bung Hatta Wakil Presiden di Bangko, yang ketika itu berkunjung kesana. Penduduk Jambi saat itu tercatat kurang lebih 500.000 jiwa (tidak termasuk Kerinci) Keinginan tersebut diwujudkan kembali dalam Kongres Pemuda seDaerah Jambi 30 April - 3 Mei 1954 dengan mengutus tiga orang delegasi yaitu Rd. Abdullah, AT Hanafiah dan H. Said serta seorang penasehat delegasi yaitu Bapak Syamsu Bahrun menghadap Mendagri Prof. DR.MR Hazairin. Berbagai kebulatan tekad setelah itu bermunculan baik oleh gabungan parpol, Dewan Pemerintahan Marga, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Merangin, Batanghari. Puncaknya pad a kongres rakyat Jambi 14-18 Juni 1955 di gedung bioskop Murni terbentuklah wadah perjuangan Rakyat Jambi bernama Badan Kongres Rakyat Djambi (BKRD) untuk mengupayakan dan memperjuangkan Jambi menjadi Daerah Otonomi Tingkat f Provinsi Jambi. Pada Kongres Pemuda se-daerah Jambi tanggal 2-5 Januari 1957 mendesak BKRD menyatakan Keresidenan Jambi secara de facto menjadi Provinsi selambat-Iambatnya tanggal 9 Januari 1957 . Sidang Pleno BKRD tanggal 6 Januari 1957 pukul 02.00 dengan resmi menetapkan keresidenan Jambi menjadi Daerah Otonomi Tingkat I Provinsi yang berhubungan langsung dengan pemerintah pusat dan keluar dari Provinsi Sumatera Tengah. Dewan Banteng selaku penguasa pemerintah Provinsi Sumatera T engah yang telah mengambil alih pemerintahan Provinsi Sumatera T engah dari Gubernur Ruslan Mulyohardjo pada tanggal 9 Januari 1957 menyetujui keputusan BKRD. Pada tanggal 8 Februari 1957 Ketua Dewan Banteng Letkol Ahmad Husein melantik Residen Djamin gr. Datuk Bagindo sebagai acting Gubernur dan H. Hanafi sebagai wakil Acting Gubemur Provinsi Djambi, dengan staff 11 orang yaitu Nuhan, Rd. Hasan Amin, M. Adnan Kasim, H.A. Manap, Salim, Syamsu Bahrun, Kms. H.A.Somad. Rd. Suhur, Manan, fmron Nungcik dan Abd Umar yang dikukuhkan dengan SK No. 009/KD/U/L KPTS. tertanggal 8 Februari 1957 dan sekaligus meresmikan berdirinya Provinsi Jambi di halaman rumah Residen Jambi (kin; Gubernuran Jambi). Pada tanggal 9 Agustus 1957 Presiden RI Ir. Soekamo akhirnya menandatangani di Denpasar ~L UU Darurat No. 19 tahun 1957 tentang Pembentukan Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Jambi. Dengan UU No. 61 tahun 1958 tanggal 25 Juli 1958 UU Darurat No. 19 Tahun 1957 Tentang Pembentukan Daerah Sumatera Tingkat I Sumatera Sarat, Djambi dan Riau. (UU tahun 1957 No. 75) sebagai Undang-undang. Dalam UU No. 61 tahun 1958 disebutkan pada pasal 1 hurup b, bahwa daerah Swatantra Tingkat I Jambi wilayahnya mencakup wilayah daerah Swatantra Tingkat II Batanghari, Merangin, dan Kota Praja Jambi serta Kecamatan-Kecamatan Kerinci Hulu, Tengah dan Hilir. Kelanjutan UU No. 61 tahun 1958 tersebut pada tanggal 19 Desember 1958 Mendagri Sanoesi Hardjadinata mengangkat dan menetapkan Djamin gr. Datuk Bagindo Residen Jambi sebagai Dienst Doend DO Gubernur (residen yang ditugaskan sebagai Gubernur Provinsi Jambi dengan SK Nomor UP/5/8/4). Pejabat Gubernur pad a tanggal 30 Desember 1958 meresmikan berdirinya Provinsi Jambi atas nama Mendagri di Gedung Nasional Jambi (sekarang gedung BKOW). Kendati dejure Provinsi Jambi di tetapkan dengan UU Darurat 1957 dan kemudian UU No. 61 tahun 1958 tetapi dengan pertimbangan sejarah asal-usul pembentukannya oleh masyarakat Jambi melalui BKRD maka tanggal Keputusan BKRD 6 Januari 1957 ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi Jambi, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Djambi Nomor. 1 T ahun 1970 tanggal 7 Juni 1970 tentang Hari Lahir Provinsi Djambi. B. MASA KOLONIAL Adapun nama Residen dan Gubernur Jambi mulai dari masa kolonial sampai dengan sekarang adalah sebagai berikut : Masa Kolonial, Residen Belanda di Jambi adalah : 1. O.L Helfrich (1906-1908) 2. A.J.N Engelemberg (1908-1910) 3. Th. A.L Heyting (1910-1913) 4. AL Kamerling (1913-1915) 5. H.E.C. Quast (1915 - 1918) 6. H.LC Petri (1918-1923) 7. C. Poortman (1923-1925) 8. G.J. Van Dongen (1925-1927) 9. H.E.K Ezerman (1927-1928) 10. J.RF Verschoor Van Niesse (1928-1931) 11. W.S. Teinbuch (1931-1933) 12. Ph. J. Van der Meulen (1933-1936) 13. M.J. Ruyschaver (1936-1940) 14. Reuvers (1940-1942) Tahun 1942 - 1945 Jepang masuk ke Indonesia termasuk Jambi C. MASA KEMERDEKAAN REPUBUK INDONESIA 1945-1957 Residen Jambi: 1. Dr. Segaf Yahya (1945) 2. R Inu Kertapati (1945-1950) 3. Bachsan (1950-1953) 4. Hoesin Puang Limbaro (1953-1954) 5. R Sudono (1954-1955) 6. Djamin Datuk Bagindo (1954-1957) -Acting Gubemur • 6 Januari 1957 BKRD menyatakan Keresidenan Jambi menjadi Provinsi • 8 Februari 1957 peresmian provinsi dan kantor gubemur di kediaman Residen oleh Ketua Dewan Banteng. Pembentukan Provinsi diperkuat oteh Keputusan Dewan Menteri tanggal 1 Juli 1957, Undang-Undang Nomor 1 /1957 dan Undang-Undang Darurat Nomor 19/1957 dan mengganti Undang-Undang tersebut dengan Undang-Undang Nomor 61/1958. D. MASA PROVINSI JAMBI ( 1957 - SEKARANG ) Gubemur dan Wakil Gubernur Jambi: 1. M. Joesoef Singedekane (1957-1967) 2. H. Abdul Manap (Pejabat Gubernur 1967-1968) 3. RM. Noer Atmadibrata (1968-1974) 4. Djamafuddin Tambunan, SH (1974-1979) 5. Edy Sabara (Pejabat Gubernur 1979) 6. Masjchun Sofwan, SH (1979-1989) Drs. H. Abdurrahman Sayoeti (Wakil Gubernur) 7. Drs. H. Abdurrahman Sayoeti (1989-1999) Musa (Wakil Gubernur) Drs. Hasip Kalimudin Syam (Wakil Gubemur) 8. DRS. H. Zulkifli Nurdin, MBA (1999-2005) Uteng Suryadiatna (Wakil Gubemur) Drs. Hasip Kalimudin Syam (Wakil Gubernur) 9. DR. Ir. H. Sudarsono H, SH, MA (pejabat Gubemur 2005) 10. Drs. H. Zulkifli Nurdin, MBA (2005-2009) Drs. H. Antony Zeidra Abidin (Wakil Gubernur 2005-2009) KELEMBAGAAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN, KOTA DAN PROVINSI Pada era otonomi daerah dengan mengacu pada Kepres 103 tahun 2003, maka sebagian kewenangan BKKBN telah di serahkan kepada pemerintah KabupatenjKota. Sehingga pengelolaan program KB mengalami babak baru, kondisi ini memunculkan struktur dan Nomenklatur eks BKKBN Kabupatenj Kota di Provinsi Jambi menjadi beragam. Sebagaimana yang termaktub dalam Keppres Nomor 103 tahun 2001 bahwa kelembagaan BKKBN telah diserahkan kepada Daerah pada 31 Desember 2003. Dan untuk Provinsi Jambi Proses penyerahan kelembagaan telah diserah-kan pada tanggal 9 Januari 2004. Adapun bentuk lembaga yang menangani program KB di Kabupatenj Kota seluruhnya berbentuk Dinas j Badan, ada yang merupakan Dinas & Badan utuh maupun merger, dan kesemuanya dibentuk dengan Perda. STATUS BKKBN PROVINSI Sedangkan untuk BKKBN Provinsi Jambi sesuai Keppres RI nomor 9 tahun 2004 tentang perubahan atas Keputusan Presiden nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden nomor 30 tahun 2003, pasal 14 ayat (3) " sebagian tugas pemerintah yang dilaksanakan oleh BKKBN di Provinsi selain Provinsi DKI Jakarta, tetap dilaksanakan oleh Pemerintah sampai ada ketentuan lebih Ian jut. PENGALAMAN PENYELENGGARAAN EVEN-EVEN NASIONAL DI PROVINSI JAMBI 1. Tahun 1986 : Pertasi Kencana I dihadiri langsung Oleh Bpk Presiden Suharto di Kuamang kuning Kabupaten Bungo Tebo Provinsi Jambi 2. Tahun 1993 : Peresmian Jembatan Batanghari I Oleh Bapak Presiden RI Suharto 3. Tahun 1994 : Peresmian Sentra Batik di Kota Jambi Oleh Ibu Tin Suharto yang didampinga oleh Bapak Presiden 4. Tahun 1997 : Pembukaan MTQ Tingkat Nasional Oleh Bapak Presiden Suharto 5. Tahun 1995 : Kunjungan Pasca Gempa Bumi oleh Bapak Presiden beserta ibu Tin Suharto di Kabupaten Kerinci 6. Tahun 2001 : Peresmian Pelabuhan Samudra Muara Sabak Kabupaten Tanjab Timur oleh Bapak Ibu Presiden Megawati Soekarno Putri Hotel & Penginapan di Kota Jambi Pembangunan sektor pariwisata tentu tidak terlepas dari kebutuhan akan tersedianya sarana akomodasi. Di Kota Jambi terdapat 2 hotel berbintang 4 dengan 183 kamar, 1 hotel berbintang 3 dengan 160 kamar, 1 hotel berbintang 2 dengan 92 kamar dan 4 hotel dengan klasifIkasi bintang 1 dengan total jumlah kamar sebanyak 104 kamar. Sedangkan hotel dengan klasifikasi melati 3 yang beIjumlah 20 hotel memiliki jumlah kamar sebanyak 516 kamar, 8 hotel melati 2 dengan 192 kamar dan 20 hotel melati 1 dengan 316 kamar . 1. Hotel Novotel **** – 125 kamar 2. Hotel Tepian Ratus **** - 58 kamar 3. Hotel Abadi ***– 160 kamar 4. Hotel Matahari ** – 92 kamar 5. Hotel Safera * – 27 kamar SARANA TRANSPORTASI UDARA 1. Batavia Airlines – 1 kali sehari 2. Riau Airlines – 2 kali sehari 3. Adam Air – 2 kali sehari 4. Sriwijaya Air – 2 kali sehari 5. Lion Airlines – 1 kali sehari 6. Merpati Nusantara Airlines – 1 kali sehari